Etika
bisnis merupakan suatu rangkaian prinsip/aturan/norma yang harus
diikuti apabila menjalankan bisnis. Etika bisnis terkait dengan masalah
penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada
kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini yang
dimaksud adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui
prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan dan individu.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang
beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Faktor yang mempengaruhi perilaku bisnis
1. Physical, seperti kualitas air dan udara, kemananan.
2. Moral, kebutuhan akan kejujuran (fairness) dan keadilan (equity)
3. Bad Judgement, kesalahan operasi, kompensasi eksekutif
4. Activist Shareholder, shareholder etis, konsumen, dan environmentalist
Dua pandangan tanggung jawab sosial :
1. Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab
sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba (profit oriented)
Pada pandangan ini manajer mempunyai kewajiban menjalankan bisnis sesuai
dengan kepentingan terbesar pemilik saham karena kepentingan pemilik
saham adalah tujuan utama perusahaan.
2. Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab sosial manajemen
bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mencakup melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan sosial
Pada pandangan ini berpendapat bahwa perusahaan bukan intitas
independent yang bertanggung jawab hanya terhadap pemegang saham, tetapi
juga terhadap masyarakat.
Perilaku bisnis terhadap etika
KESALING – TERGANTUNGAN ANTARA BISNIS DAN MASYARAKAT
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat,
bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan jalan memberikan sumbangan,
melainkan lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang
dimiliki oleh pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi
sewaktu terjadinya excess demand harus menjadi perhatian dan kepedulian
bagi pelaku bisnis dengan tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk
meraup keuntungan yang berlipat ganda. Jadi, dalam keadaan excess demand
pelaku bisnis harus mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap
tanggung jawab terhadap masyarakat sekitarnya. Tanggung jawab sosial
bisa dalam bentuk kepedulian terhadap masyarakat di sekitarnya, terutama
dalam hal pendidikan, kesehatan, pemberian latihan keterampilan, dll.
Etika Bisnis Dalam Akuntansi
Seorang akuntan di Indonesia diatur oleh suatu kode etik
profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan Indonesia. Kode etik Ikatan
Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan prinsip moral yang memberikan
pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan klien, sesama anggota profesi
dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode etik akuntan juga merupakan alat
atau sarana untuk klien, pemakai laporan keuangan atau masyarakat pada umumnya,
tentang kualitas atau mutu jasa yang diberikannya karena melalui serangkaian
pertimbangan etika sebagaimana yang diatur dalam kode etik profesi.
Kesimpulan:
Etika bisnis terkait dengan masalah
penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada
kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Yang merupakan suatu etika standar yang diakui masyarakat, perusahaan dan individu.
Sumber:
- http://igamuhammad.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
- http://www.academia.edu/4501901/2_PERILAKU_ETIKA_DALAM_BISNIS
- http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perilaku-etika-dalam-bisnis/
- http://valiani-softskill.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis_4.html
- http://riyanikusuma.wordpress.com/2013/10/30/perilaku-etika-dalam-bisnis/
- http://winasr.blogspot.com/2013/10/perilaku-etika-dalam-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar